KONSEKUEN
ITU PENTING
Written
by: Fikri Farikhin,M.Pd.I
Memiliki
sikap konsekuen memang tidak mudah. Ini sudah masuk wilayah character building
yang mestinya sudah dimulai sejak kecil dalam keluarga. Jika seseorang sejak
kecil sudah hidup dalam keruwetan dan ketidakkonsekuenan, ia akan sulit untuk
menjadi pribadi yang konsekuen.
Konsekuen itu penting. Menjadi orang
harus memiliki sikap konsekuen terhadap apa saja yang sudah menjadi
kesepakatan, aturan, dan perkataan. Terlebih bagi seorang guru. Guru yang tidak
konsekuen akan dinilai stereotype
oleh banyak orang, termasuk muridnya.
Tanpa adanya sikap konsekuen,
seorang guru kehilangan jati dirinya. Tidak bisa lagi digugu lan dititru. Tidak
itu saja, perilaku tidak konsekuen bagi seorang guru akan menyulitkannya dalam
pembelajaran karena siswa sudah apriori terlebih dahulu. Bahkan akan dibilang “omdong”
alias omong doang alias NATO : No Action
Talk Only.
Memiliki sikap konsekuen memang
tidak mudah. Ini sudah masuk wilayah character building yang mestinya sudah
dimulai sejak kecil Dalam keluarga. Jika seseorang sejak kecil sudah hidup
dalam keruwetan dan ketidakkonsekuenan, ia akan sulit untuk menjadi pribadi
yang konsekuen.
Pendidikan TK dan SD sesungguhnya
merupakan peletak dasar sikap konsekuen itu. Sebaiknya sejak kecil penanaman
nilai itu sudah terencanakan, setidak-tidaknya disadari oleh orangtua dan guru.
Namun demikian, anda yang masa
kecilnya tidak tersentuh pendidikan nilai tak perlu berkecil hati. Banyak cara
untuk melatih sikap konsekuen ini. Menyadari bahwa melanggar suatu aturan,
tidak menepati janji, melanggar norma adalah sebuah perbuatan dosa akan dapat
membantu seseorang untuk dapat konsekuen.
Selain itu, juga harus menyadari
kapasitas diri. Jika tidak sanggup maka jangan bilang sanggup, karena akan
menjadi boomerang, optimistis boleh tapi jangan berlebih-lebihan, optimistis
yang terkontrol. Kalau tidak ada waktu jangan berjanji untuk ketemu. Dan lain
sebagainya. Sikap konsekuen juga dapat terbentuk karena faktor dari luar,
misalnya karena adanya hukuman bagi yang melanggar dan adanya aprisiasi positif
bagi yang konsekuen.
Guru yang konsekuen adalah guru
yang dapat “dipegang” omongannya, dapat dijadikan teladan bagi semua orang. Kalau
berani menghukum murid karena bolos, guru tidak boleh kosong saat jam tugasnya
mengajar, harus ada tugas yang edukatif jika terpaksa tidak bisa mengajar,
bukan sekedar menggugurkan kewajibannya mengajar.
Guru yang konsekuen akan
melahirkan siswa-siswa yang konsekuen dalam bersikap. Siswa yang taat pada
aturan, siswa yang bisa mengelola diri, dan siswa yang berkarakter. Pendek kata,
guru yang konsekuen akan menghasilkan murid yang konsekuen, dan guru yang tidak
konsekuen akan menghasilkan siswa yang tidak karuan karakternya. Untuk itu
bersikap konsekuen adalah kewajiban bagi seorang guru.
EmoticonEmoticon