Sabtu, 13 Agustus 2016

TUJUAN YANG SESUNGGUHNYA

Tags

TUJUAN YANG SESUNGGUHNYA
By:Fikri Farikhin

Seorang yang hendak melangkah membutuhkan tujuan untuk mengakhiri perjalanannya. Ibarat seorang nahkoda kapal yang tidak akan pernah bisa melabuhkan kapalnya, bila tidak menetapkan ke mana dia akan bersandar. Bahkan, kapal tersebut bisa celaka dan menjadi karam di tengah lalutan yang luas, menabrak karang, dan kebabisan bahan bakar karena tidak tahu kemana dan kapan saatnya berlabuh.

Dalam kehidupan juga berlaku prinsip demikian. Kita tetapkan sebuah visi dalam keluarga, pekerjaan, dan dalam setiap aspek kehidupan hanyalah untuk mendapatkan tujuan kehidupan abadi yang sesungguhnya, yaitu surga yang dijanjikan-Nya. Hidup ini pada hakikatnya sedang mengumpulkan bekal menuju kehidupan yang abadi. Pastikan semua hal yang kita miliki bukan menjadi beban saat kita pulang menuju kampung akhirat, tetapi justru bisa menambah bekal di kehidupan nanti.

Bila sebuah visi dibuat hanya untuk sesuatu yang sifatnya keduniaan, kita akan sampai di separuh perjalanan, dan boleh jadi kita kehabisan bekal untuk perjalanan selajutnya. Itu artinya, kita tidak akan sampai ke tujuan akhir. Sangatlah rugi bila kita hanya mengejar tujuan di dunia yang mungkin tidak lebih dari 100 tahun. Kita berusaha memastikan bahwa kita bisa menikmati kehidupan yang sesungguhnya. Hidup di kampung akhirat itu tidak hanya setahun, 1.000 tahun, sejuta tahun, semiliar tahun, atau satu triliun tahun. Hidup di sana abadi, selama-lamanya.

Ketika saya sering mendengar ada orang bertanya tentang impian, "Apakah anda ingin mobil...(bersambung)


EmoticonEmoticon